Minggu, 03 Januari 2010

Kiat Membersikan Hati dari Kotoran Maksiat

Kiat Membersikan Hati dari Kotoran Maksiat
Penulis: Ibn al-Qayyim al-Jawziyyah
Hati orang saleh begitu lembut, sensitif, mudah menerima cahaya petunjuk Tuhan. Hati seorang pendosa menjadi gelap, tertutupi, berkarat, keras,
dan karenanya tidak dapat ditembus cahaya petunjuk.
(HR Ibn Majah dan at-Tirmidzi)

Buku ini hadir mengingatkan kita: jangan salahkan siapa-siapa! Sebaiknya kita tengok hari-hari yang telah kita lewati. Sebab, kondisi kita saat ini sejatinya buah dari rentetan perbuatan kita di masa lalu. Musibah yang menimpa kalian adalah akibat perbuatan kalian. Dan Allah memaafkan sebagian besar darinya (al-Syûrâ: 30). Bila rezeki kita kini terpuruk, jangan dulu berprasangka buruk, tapi siapa tahu masa lalu kita memang berlumur amal buruk. Rasulullah saw. ber-sabda, "Takutilah dos a, karena dosa itu akan menghancurkan kebaikan. Ada dosa yang menyebabkan rezeki tertahan, walaupun sudah dipersiapkan kepadanya."

Dari segi bahasa saja, kata dosa itu menyiratkan akibat atau balasan. Dari 17 kata untuk menyebut dosa dalam Quran, sebut empat saja sebagai contoh: dzanb (disebut 35 kali) berarti akibat kesalahan kita; itsm (48 kali) bermakna kealpaan atau tidak mendapat pahala; sayyi'ah (165 kali) artinya perbuatan jelek yang menyebabkan kesedihan; rijs (10 kali) berarti kotor, baik jasmani maupun ruhani. Jadi, dosa apa pun akan berakibat buruk pada kehidupan kita. Akibat buruk itu banyak sekali.

Setelah menggugah kita agar segera keluar dari kubangan maksiat, Syekh Ibn Qayyim memperkenalkan kepada kita Tuhan yang ampunan dan kasih-Nya sung-guh tak terhingga. Jika kita bertobat, Allah berjanji akan menghapus semua  akibat buruk dosa kita. Bukan itu saja. Dia juga akan mengganti seluruh keburuk-an kita dengan kebaikan. Dia akan mengganti kan ketakutan dengan rasa damai, kefakiran dengan kecukupan, kebodohan dengan pengetahuan, kesesatan de-ngan petunjuk … kecuali orang yang bertobat dan beramal saleh, maka mereka akan Allah gantikan keburukannya dengan kebaikan. Adalah Allah Maha Peng-ampun dan Maha Penyayang (al-Furqân: 70).

Bahkan, tobat akan mengantarkan hamba menjadi kekasih Allah. Jika kita ber-hasil bertobat berarti Allah telah mencintai kita. Sungguh Allah mencintai orang bertobat dan menyucikan diri (al-Baqarah: 222). Inilah kado terindah dari ulama klasik yang ingin mengantar kita dari gelimang dosa menuju gemilang cinta.

LINK:
Kiat Membersikan Hati dari Kotoran Maksiat
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Pustaka Islam Klasik

Jumat, 04 Juli 2008

Air Mata Cinta Pembersih Dosa

Air Mata Cinta Pembersih Dosa
Penulis: ibn al-Jawzi
BUAT APA mengejar harta dan kekuasaan bila akhirnya kita tinggalkan?
Kenapa harus memberi perhatian berlebihan jika para insan tersayang tak bakal menemanimu di liang kesendirian? Sampai kapan engkau tak punya hubungan mesra dengan Allah? Sampai kapan engkau terlena oleh kelapangan dan lalai akan serangan ajal?

Buku ini mengingatkan kita betapa sementara hidup di dunia. Padahal, kesementaraan ini menentukan muara perjalanan kita: rida Allah atau murka-Nya. Ditulis oleh ulama klasik ternama, buku ini menyapa setiap hamba yang berniat meninggalkan maksiat dan dosa. Ia mengajak siapa saja yang merasa punya catatan amal penuh noda untuk membersihkannya dengan air mata. Banyak ayat, hadis, dan syair disajikan guna memantik hasrat bertobat kita. Banyak pula kisah tentang para sahabat Nabi dan para wali. Kisah-kisah itu menuturkan beragam pengalaman, kesadaran, dan kearifan yang bisa kita teladani atau pelajari dalam menjadi petobat.

Bertobat adalah jalan tercepat mendekati Allah. Dan, uniknya, pertobatan yang hendak ditularkan Ibn al-Jawzî kepada Anda bukan semata pertobatan setelah berbuat maksiat atau menumpuk-numpuk dosa. Sebentuk pembiasaan diri meraih ampunan dengan melakukan pelbagai kebajikan di tengah keheningan malam, bahkan dalam gelimang peluang hidup serba berkecukupan, tampak sedang beliau tawarkan.

LINK:
Air Mata Cinta Pembersih Dosa
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Pustaka Islam Klasik

7 Langkah Meraih Rahmat dan Rida Allah

7 Langkah Meraih Rahmat dan Rida Allah
Penulis: Al-Hakim al-Tirmidzi (205-320H)
Inilah buku yang ditunggu muslim yang mendamba sapaan-mesra Allah: "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai. Masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku." (al-Fajr [89]: 27–30). Muslim manakah yang tidak ingin memiliki jiwa yang tenang dan tak mau diundang Tuhan untuk memasuki surga-Nya? Mukmin manakah yang tidak mengharap perjumpaan dengan Sang Khalik dalam keadaan rida dan diridai?

Berlandaskan Quran, hadis, dan ketajaman matahati seorang ulama salaf, al-Tirmidzî menyuguhkan tujuh tahapan ahli ibadah yang harus kita lalui. Tahap demi tahap diulas tuntas sehingga ibadah kita bukan lagi melulu rutinitas, melainkan upaya meningkatkan kualitas jiwa, mencerdaskan batin, mendekatkan diri kepada Allah, serta merasakan belai kasih dan rida-Nya.




Pujian Pada Buku Ini:

"Buku ini sangat dibutuhkan kapan pun juga. Sejak dulu, umat Islam telah berkeinginan kuat mengetahui harta karun yang menyilaukan ini."
Dr. ‘Ahmad ‘Abdurrahîm al-Sâyih. - Guru Besar di Universitas Al-Azhar, Kairo

LINK:
7 Langkah Meraih Rahmat dan Rida Allah
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Pustaka Islam Klasik

Rabu, 06 Februari 2008

Rahasia Asma Allah

Rahasia Asma Allah
Penulis: Ibn ´Atha´illah al-Sakandari
Buku ini memaparkan bagaimana semestinya kita memahami asmaul husna, terutama nama “Allah” sebagai asma-Nya yang paling istimewa. Nama-nama atau sifat-sifat Allah bukanlah sesuatu selain-Nya. Sifat-sifat itu tidak terpisah dari-Nya. Akan tetapi, sifat-sifat itu juga bukanlah diri-Nya. Karenanya, kita tak cukup menyebut sifat-Nya tanpa menisbahkan sifat itu kepada-Nya.
Nama “Allah” adalah istimewa dalam kaitannya dengan nama-nama atau sifat-sifat itu. Nama “Allah” ini hanyalah milik-Nya. Nama ini didahulukan dari nama-nama-Nya yang lain. Seluruh nama bahkan perlu dinisbahkan kepada nama ini. Nama ini pun memiliki rahasia dan keagungan yang tak dimiliki nama lain. Huruf-hurufnya (: alif, lam pertama, lam kedua, dan hâ’) bahkan mempunyai rahasia tersendiri. Segenap rahasia itu diutarakan pada bagian pertama.

Pada bagian kedua, kita diajak untuk bertauhid dalam berzikir. Pada satu sisi, mengerti tauhid amatlah penting untuk menambah kesadaran orang yang berzikir. Pada sisi lain, berzikir itu sendiri sepatutnya tetap berada di atas landasan tauhid.

Bagi Syekh al-Sakandarî, zikir sejati ialah “keluar dari kealpaan dan kelalaian dengan terus menghadirkan hati dan memurnikan zikir lisan disertai perasaan bahwa Tuhanlah yang mengucapkan zikir lewat lisan hamba.” Syekh mengajak kita untuk lebih jeli melihat posisi kita dalam zikir. Dilihat dari sisi bahwa zikir mengalir lewat lisan hamba, hamba memang berzikir. Akan tetapi, hamba tak akan kuasa berzikir tanpa kemudahan dan kemampuan yang Allah berikan pada lisannya, sehingga dilihat dari sisi ini, Dialah yang berzikir mengingat hamba-Nya. Pada hakikatnya, tidaklah hamba berzikir mengingat-Nya kecuali itu terwujud berkat zikir-Nya terhadap si hamba.

Lebih jauh lagi, bila dilihat dari sisi bahwa Allahlah yang kuasa mengembuskan ingatan (zikir), maka sebenarnya yang terjadi adalah: Dia berzikir akan Diri-Nya lewat lisan hamba-Nya. Bagi Syekh, “hakikat zikir adalah mengesakan Tuhan dengan si pezikir lenyap dari zikirnya sendiri, fana dalam kesaksian-Nya, serta hidup dalam penyaksian-Nya. Ia menyaksikan kebenaran sehingga Allahlah yang berzikir dan dizikiri.”

Intinya, buku ini sebenarnya bertutur tentang bagaimana kita bisa sungguh-sungguh mengenal Allah lewat asma-Nya (bagian pertama) dan keteringatan pada-Nya (bagian kedua). Sepanjang kita sanggup bersabar memahami, inilah sebuah sajian berharga untuk memuncakkan makrifat kita.

LINK:
Rahasia Asma Allah
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Pustaka Islam Klasik

40 NASIHAT LANGIT

40 NASIHAT LANGIT
Penulis: Syekh ´Abd al-Hamîd Anqûrî
... mengajarkan makna akidah dan ibadah lewat kisah menggugah ....

Buku ini memuat 40 topik, masing-masing diawali dengan sebuah hadis sahih dan disertai dengan kisah-kisah menggugah. Dari hadis dan kisah itu, Anda dapat mencerap makna ajaran Islam dari kehidupan dan pengalaman spiritual sahabat, tabiin, ulama, dan para wali. Pembaca seakan diarahkan secara langsung oleh generasi salaf saleh yang mumpuni dalam menerjemahkan pesan-pesan Ilahi.

Diperkaya dengan syair dan perumpamaan, memahami hadis demi hadis dalam buku ini jadi lebih mudah dan meresap. Rasakan vibrasi makrifat generasi muslim pelopor, seperti ‘Umar ibn al-Khaththab r.a., ‘Ali ibn Abu Thalib k.w. ‘Utsman Dzû al-Nûrayn, Sahal ibn Abdullah al-Tustari, Ibrahim ibn Adham, Dzunnun al-Mishri, Abu Abdullah al-Shufi, dan sebagainya.





LINK:
40 NASIHAT LANGIT
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Pustaka Islam Klasik

Bahagia Senantiasa

Bahagia Senantiasa
Penulis: Imam Ghazali
"Jika engkau menemui kesulitan dalam memahami spiritualitas agama, bacalah karyaku, Kimiyyah al-Sa'âdah, yang akan membimbingmu ke jalan yang benar dan memberimu, sekurang-kurangnya, kesempatan berharga untuk memanfaatkan kemampuan yang dikaruniakan Allah kepadamu."
Pesan al-Ghazali dalam suratnya kepada Nizamuddin,
Perdana Menteri Seljuk.

Kimiyyah al-Sa´âdah—judul asli buku ini—disebut al-Ghazali sebagai edisi saku Ihyâ 'Ulûm al-Dîn yang ia tulis sendiri dalam bahasa Persia populer, bukan dalam bahasa Arab sebagaimana Ihyâ´.

Buku ini ditulis untuk menjelaskan kimia ruhani yang terkandung di hati para nabi—kimia kebahagiaan, yang mampu menghasilkan perubahan layaknya kimia yang mengubah logam biasa menjadi emas. Langkah pertama untuk mencapai kimia ruhani tersebut adalah mengenal diri, kemudian mengenal Allah, hakikat dunia, dan, terakhir, semesta akhirat. Sungguh sebuah tema yang teramat tinggi untuk didaki, namun disampaikan dengan gaya tutur yang sederhana dan mudah dipahami.

Allah, tutur al-Ghazali, telah menciptakan manusia dan melengkapi-nya dengan jiwa rasional yang berlimpah dengan pengetahuan dan kebijaksanaan. Tugas manusialah untuk mendayagunakannya demi pencapaian kesucian batin yang didambakan setiap manusia suci.

LINK:
Bahagia Senantiasa
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Pustaka Islam Klasik

Senin, 21 Januari 2008

Mata Air Kearifan

Mata Air Kearifan
Penulis: Al-Hakim al-Tirmidzi (205-320H)
Buku ini membuktikan kejelian dan kecakapan al-Tirmidzî dalam mengarungi dimensi batin agama. Tema-tema penting, seperti tauhid, ibadah, tobat, ilmu, hikmah, mukasyafah, makrifat, kewalian, dan lain-lain, dibahas secara ringkas-lugas dan padat-memikat. Tema yang dibahas nyaris mencakup semua aspek spiritualitas Islam.

Dikenal piawai menggali makna-makna tersembunyi ibadah, al-Tirmidzî berhasil menggambarkan hubungan timbal-balik antara Khalik dan makhluk; antara Allah dan manusia; antara yang disembah dan yang menyembah; antara ketuhanan dan kehambaan; antara objek makrifat dan yang bermakrifat; antara yang dicintai dan yang mencintai.

Inilah panduan berharga bagi orang beriman yang hendak meningkatkan kualitas imannya. Selain mengacu pada Quran dan sunah, setiap uraian senantiasa dilambari analisis bahasa dan dilandasi pengalaman-batin-sang-penulis sendiri.

LINK:
Mata Air Kearifan
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Pustaka Islam Klasik