Senin, 21 Januari 2008

Argumen Puncak Allah

Argumen Puncak Allah
Penulis: Syâh Waliyullâh al-Dihwali
Kebahagiaan dan kemaslahatan manusia merupakan tujuan utama setiap hukum, termasuk hukum agama. Buku ini memaparkan alasan (hujjah) yang melatari setiap ketentuan agama. Ia menerangkan tingkatan makna yang lebih dalam dari simbol-simbol dan praktik-praktik tradisional, seraya memadukan pendekatan tekstual dari sisi mistik, intelektual, dan tradisional, sehingga muncul sebuah tafsir batin yang menarik terhadap simbol-simbol dan praktik-praktik tersebut.
     Melalui berbagai pendekatan, Syâh Waliyullâh berhasil menjelaskan nilai-nilai agama sebagai suatu panduan menyeluruh yang diturunkan untuk mewujudkan kebahagiaan atau kemaslahatan manusia. Ia memaparkan lapisan-lapisan pemaknaan yang dibentuk oleh para ahli teori hukum Islam dan para ahli linguistik. Ia berangkat lebih jauh dengan memaparkan makna yang lebih dalam dari sekadar pengertian lingustik murni. Ia menjelaskan berbagai aspek hukum Islam dan hadis-hadis Nabi dengan memasukkan aspek-aspek yang lebih halus, termasuk aspek mistik. Ia juga memberi perhatian khusus kepada aspek sosial dengan mengemukakan berbagai konsep sosial dan perkembangan peradaban manusia dari masa ke masa.
     Untuk mengetahui alasan puncak Allah dalam membebankan berbagai kewajiban, manusia harus memahami dan menyingkapkan makna-makna dari setiap tanda dan simbol (syi‘âr) yang terhampar di seluruh semesta. Syâh Waliyullâh menyebut bukunya ini sebagai Hujjat Allâh al-Bâlighah karena ia laksana sebuah cabang yang membentang dari pohon “argumen puncak Allah”.

Pujian Pada Buku Ini:

Syâh Waliyullâh adalah pemikir yang sangat tanggap terhadap berbagai krisis yang terjadi pada masanya dengan selalu menampilkan sikap moderat dan selalu berusaha mencari jiwa atau hikmah dalam berbagai perintah yang disampaikan melalui hadis-hadis Nabi dan firman Allah Swt.
Fazlur Rahman, intelektual muslim
"Hujjah Allâh al-Bâlighah bukan saja telah berupaya menjebol tali konservatisme tradisi Islam dalam semangat kedalaman ilmiah, melainkan juga menawarkan gagasan cerdas mengenai kemajuan kehidupan umat Islam.\'
Abdul Muqsith Ghazali, pakar ushul fikih
"Usia sebuah gagasan transformatif jauh lebih panjang ketimbang penggagasnya. Syâh Walî Allâh boleh meningal dunia beberapa abad lalu, tetapi gagasan dan pemikiran keislamannya yang cerdas, kritis, dan transformatif juga bisa hidup terus sejalan dengan alur sejarah masa depan."
TASHWIRUL AFKAR, Jurnal Refleksi Pemikiran Keagamaan dan Kebudayaan

LINK:
Argumen Puncak Allah
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Pustaka Islam Klasik

Tidak ada komentar: